.

Upaya Kementerian PUPR untuk Konektivitas

Selain jalan paralel perbatasan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga fokus pada pembangunan jalan tol dan jalan trans. Tidak hanya di Pulau Jawa, pulau lain pun termasuk dalam program konektivitas ini. Konektivitas merupakan salah satu dari tiga Rencana Strategis (Renstra) Kementerian PUPR 2015-2019. Dua lainnya adalah kedaulatan pangan atau ketahanan air serta perumahan dan permukiman.

Renstra bidang konektivitas dirupakan dalam bentuk pembangunan jalan baru 2.650 kilometer, peningkatan kapasitas jalan nasional 3.073 km, pembangunan jembatan 29.859 m, peningkatan jembatan 19.951 m, dan pembangunan jalan tol 1.000 km yang dilaksanakan oleh dua pihak, pemerintah dan swasta. Sedangkan untuk 2016, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan tol sepanjang jalan tol 29 km dan 23 km untuk 2017.

"Yang tol, itu ada di Jawa dan Sumatra. Sedangkan di Kalimantan, tolnya ada di Banjarmasin dan Balikpapan, di Sulawesi antara Bitung dan Manado. Semuanya sudah dikerjakan," terang Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, baru-baru ini.

Adapun Tol Sumatra sudah mulai pengerjaannya. Jalan tersebut mempunyai beberapa jalur yang terbagi menjadi bagian selatan, tengah, dan utara. Bagian utara bakal menyambungkan Merak sampai Palembang. "Jadi Tol TransSumatra ini kita kerjakan dengan bagian tengah, selatan, dan utara," tegas Basuki.

"Untuk yang Selatan dari Merak, Bakauheni, kemudian Palembang, itu insya Allah akan selesai 2018. Sedangkan untuk Palembang-Indralaya sendiri itu, sekitar 20-23 km akan selesai 2017 besok," imbuhnya.

Bagian utara, jalan tol bakal menghubungkan Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dengan total panjang 61,70 km. Pembangunan itu ditargetkan selesai pada 2017 dengan panjang Medan-Kualanamu 17,8 km dan Kualanamu-Tebing Tinggi 43,9 km. Pembangunan ini terus dikerjakan mengingat perhelatan olahraga Asian Games 2018 semakin di depan mata.

"Kemudian untuk yang Medan, Tebing Tinggi, Kualanamu itu akan selesai 2017. Semuanya ini ditujukan untuk menyambut Asian Games," tegasnya.

"Kemudian saya sudah diperintahkan oleh Bapak Presiden untuk membangun Tebing Tinggi-Parapat sepanjang 98 km. Jadi Alhamdulillah, dari 98 km itu, 55 km tanah perkebunan sudah kita lakukan pembebasan. Mudah-mudahan mulai paling lambat 2017, sudah mulai Tol Tebing Tinggi-Parapat itu.

Bagian tengah pun tidak ketinggalan. Jalur tersebut ternyata sudah dimulai beberapa bulan lalu, Juli 2016. "Kemudian untuk yang dibagian tengah Pekan Baru-Dumai-Tambis, itu juga sudah dimulai dua bulan yang lalu," tegas Basuki.

Bukan hanya itu, mengoneksikan Pulau Sumatra tidak berhenti sampai di situ. Sebab giliran Banda Aceh yang bakal dijajal. "Saat ini kami sedang persiapkan juga tol dari Banda Aceh ke Sumatra," sambungnya.

Sementara itu, upaya menyambungkan kota-kota di Pulau Jawa juga mendapat perhatian dari Kementerian PUPR. "Tol TransJawa, insya Allah, 2018 akan operasional. Pembebasan lahannya akan kita selesaikan Desember 2016 ini, kemudian dilanjutkan dengan pembangunannya. Selama ini yang agak terkendala pembebasan lahannya," tambahnya.

"Untuk TransJawa khususnya, Pemalang-Batang, Batang-Pemalang insya Allah November-Desember bisa kita selesaikan. Semarang-Solo, tinggal Boyolali-Solo yang masih dikerjakan. Itu pun jadwalnya sudah ada. Solo-Surabaya insya Allah lebih cepat lagi. Sehingga Tol TransJawa antara Merak sampai ke Surabaya yang namanya Tol TransJawa pertama. Nanti akan ditambahi yang ke Banyuwangi ke Probolinggo. Itu 2018, insya Allah masih bisa saya targetkan untuk bisa selesai," terang Basuki.

Sedangkan tol melintas Kalimantan juga sedang digarap, begitu pula dengan Sulawesi. Proyek tersebut merupakan termasuk program prioritas 2017. "Sedangkan untuk Tol Bitung-Manado dan Balikpapan-Samarinda, sekarang sudah on progress sampai 2018 ini," tegasnya.

Bukan rahasia lagi bahwa konektivitas menjadi alasan utama harga berbagai komoditas menjadi begitu tinggi di Pulau Papua. Itu sebabnya, Kementerian PUPR juga menempatkan TransPapua menjadi salah satu program prioritas. Jalan TransPapua yang dibagi menjadi empat, yaitu Jalan TransPapua ruas Sorong–Manokwari, Jalan Trans Papua ruas Manokwari–Mameh, Jalan TransPapua ruas Nabire–Wamena dan Jalan TransPapua ruas Jayapura–Merauke.

"TransPapua itu bukan tol, TransPapua itu ada 4.900 km. Sekarang kira-kira 85% sudah tembus. Ini lain lagi, kalau TransPapua ini tujuannya bukan hanya menghubungkan dari satu tempat ke tempat yang lain, tapi diprioritaskan untuk dapat menurunkan harga kemahalan di kawasan-kawasan di bagian tengah Papua. Contohnya di Wamena, saya prioritaskan untuk membuat trans dari Mamuju, niam, kemudian Wamena," lanjut Basuki.

"Kemudian bagian Manokwari-Sorong sekarang sudah tembus. Yang dulu ada masalah sekarang sudah tembus, kemudian jembatan-jembatan dan pengaspalan," pungkasnya. (RO/OL-4)

Sumber : Media Indonesia

.